portal kabar – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengkonfirmasi penundaan penambahan layanan BisKita Trans Wibawa Mukti, yang seharusnya menghubungkan Terminal Kalijaya Cikarang dengan Kantor Pemerintah Daerah (Pemda). Awalnya, layanan ini direncanakan untuk mulai beroperasi pada akhir Februari atau awal Maret 2025.
Deni Hendra Kurniawan, Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa penundaan ini diakibatkan oleh penghematan anggaran yang berimbas pada dana subsidi untuk bus BisKita yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. “Kami harus menyesuaikan dengan instruksi penghematan anggaran dari pemerintah pusat,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Meskipun begitu, ujicoba rute baru dari Stasiun Kereta Api Cikarang ke Stasiun LRT Jatimulya akan tetap dilaksanakan. Rute ini, yang sudah direncanakan sejak akhir tahun lalu, mengalami hal serupa dengan pengiriman 20 bus yang direncanakan datang bulan ini, yang harus ditunda karena alasan yang sama.
Deni menambahkan bahwa sosialisasi mengenai rute baru telah dilakukan kepada berbagai pihak terkait, termasuk organisasi transportasi dan pengusaha jasa angkutan. “Kami ingin memastikan semua pihak memahami pentingnya layanan ini bagi masyarakat,” tuturnya.
Rute baru BisKita Trans Wibawa Mukti ini ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi publik dan mengurangi kemacetan di Kabupaten Bekasi dengan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi massal alih-alih menggunakan kendaraan pribadi. Rute itu diharapkan melewati titik-titik strategis seperti Kantor Samsat dan kawasan industri Jababeka.
Dalam upaya untuk menjaga agar proyek ini tidak terhenti, Deni berencana mengajukan permohonan kepada Bupati Bekasi agar dana untuk BisKita dialokasikan dalam pembahasan anggaran 2025. “Dari segi teknis, semua sudah siap. Kami tinggal menunggu dukungan pendanaan,” tambahnya.
Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, berkomitmen untuk terus mengupayakan ketersediaan bantuan bagi BisKita. “Kami akan berusaha keras agar kebutuhan transportasi masyarakat dapat terpenuhi sesuai rencana,” ucapnya.
Penundaan ini menambah daftar tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi transportasi yang efektif bagi warganya. Sementara itu, masyarakat pun berharap agar penundaan ini tidak berkepanjangan, mengingat pentingnya akses transportasi yang terjangkau dan efisien dalam mendukung mobilitas sehari-hari.
pram
