portal kabar – Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru dilantik, Brian Yuliarto, tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan pegawai kementerian. Hal ini penting agar tidak ada gangguan dalam kinerja kementerian yang diharapkan dapat menunjukkan sinergi dalam menjalankan tugasnya.
“Kami berharap Mendikti yang baru ini bisa menjadi pemimpin yang mendengarkan semua pegawai. Jangan sampai ada masalah yang bukan teknis yang bisa mempengaruhi kinerja kementerian,” ucap Lalu, menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam institusi pemerintah yang akan mendukung pelaksanaan program-program pemerintahan.
Pengangkatan Brian Yuliarto sebagai Mendikti oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi tantangan tersendiri, mengingat tanggung jawab besar menanti di depan. Dalam rapat yang dihadiri oleh Komisi X DPR dan kementerian terkait, beberapa isu strategis dibahas, terutama mengenai penghematan anggaran yang menjadi perhatian utama.
Lalu menyoroti dampak dari penghematan anggaran, yang tidak hanya akan mempengaruhi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), tetapi juga tunjangan kinerja dosen, yang esensial untuk menjaga kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi. “Kami menegaskan agar tunjangan kinerja tetap dibayarkan di tahun 2025, sertifikasi dosen juga harus dianggarkan, dan BOPTN tidak dikurangi. Ini penting agar tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT),” katanya, dilansir dari Tirto.
Adapun rencana penghematan anggaran yang awalnya mencapai Rp14 triliun, Lalu menyatakan bahwa Komisi X DPR berupaya menekan angka tersebut menjadi Rp6,17 triliun. Namun, dalam perincian anggaran, tunjangan kinerja dosen yang vital belum tampak, meninggalkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap institusi pendidikan tinggi.
“Bagaimana dengan pembayaran di tahun 2025? Kami dari Komisi X meminta Mendikti Saintek yang baru untuk mengusulkan anggaran tambahan,” tutur Lalu, menekankan keprihatinan dan harapan agar Kemdikti Saintek segera merespons dan memberikan solusi konkret.
pram
