portal kabar – Dalam perkembangan terbaru, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat saat ini tengah menyelidiki kasus penipuan yang melibatkan tiga orang yang mengaku sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) palsu. Ketiga individu tersebut, yang diidentifikasi sebagai AS (45), JFH (47), dan AA (40), ditangkap oleh KPK dan kini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi bahwa ketiga tersangka saat ini masih dalam pemeriksaan intensif. “Kami ingin memastikan seluruh keterangan dan keterangan pelaku dapat terungkap dengan jelas dan akurat,” ujar Kombes Susatyo kepada wartawan, Selasa.
Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap bahwa ketiga pelaku diduga telah memalsukan dokumen resmi KPK, termasuk surat perintah penyidikan dan surat panggilan yang ditujukan kepada mantan Bupati Rote, Leonard Haning. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus, menjelaskan bahwa pengacara Haning menjadi kunci dalam pengungkapan kasus ini. Setelah meneliti dan berkoordinasi dengan KPK, pengacara menemukan bahwa dokumen yang mereka terima ternyata palsu.
Penangkapan berlangsung di Jakarta setelah ketiga tersangka tiba dari Kupang. Firdaus mengungkapkan bahwa penyidikan masih berlangsung untuk mengungkap latar belakang dan motif di balik penipuan yang dilakukan oleh ketiga orang ini. Polisi berupaya untuk mencari fakta-fakta baru yang mungkin menggagalkan upaya penipuan serupa di masa depan.
Sebelumnya, KPK telah menangkap beberapa individu yang juga mengaku sebagai pegawai KPK pada Rabu malam. Mereka dilaporkan sering meminta uang dari orang-orang tertentu, sebuah modus operandi yang sangat merugikan masyarakat. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengonfirmasi bahwa penangkapan ini merupakan langkah penting dalam memerangi penipuan dengan mengatasnamakan institusi KPK.
“Pihak KPK tidak akan mentolerir setiap tindakan yang merugikan masyarakat dan mencemarkan nama baik lembaga kami. Kami akan terus berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk mengatasi masalah ini,” tegas Tessa.
Dengan meningkatnya kasus penipuan semacam ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan pemeriksaan lebih mendalam sebelum mempercayai individu yang mengaku sebagai pegawai KPK atau lembaga resmi lainnya.
pram
