portal kabar – Ekonom Benny Batara Hutabarat atau Bennix berpendapat bahwa legalisasi judi kasino bisa jadi sumber pendapatan bagi negara. Dia menjelaskan bahwa judi kasino ditujukan untuk orang-orang yang lebih kaya, berbeda dengan judi online yang bisa diakses oleh siapa saja lewat ponsel.
“Kalau kita izinkan judi kasino, itu harus berbeda dengan judi online di Kamboja. Judi online bisa diakses oleh siapa saja, tapi judi kasino itu ada tempat fisiknya,” kata Bennix dalam diskusi tentang legalisasi kasino di Indonesia.
Ide untuk melegalkan kasino muncul sejak awal Mei lalu, saat anggota DPR dari Fraksi Golkar membahasnya dengan Kementerian Keuangan. Menurut Bennix, bisnis kasino bisa menghasilkan banyak uang dan bahkan membantu mengurangi utang negara.
Dia mengungkapkan berdasarkan data, pada tahun 2025, uang dari judi online diperkirakan mencapai Rp1.200 triliun, tetapi karena judi masih ilegal, uang itu tidak masuk ke kas negara.
“Kalau orang mau main kasino, perlu beli tiket pesawat dan kamar hotel. Jelas, yang main adalah orang-orang kaya. Jika kita legalisasi judi kasino, utang negara bisa lunas,” ujar Bennix.
Dia juga mencontohkan Singapura yang mendapatkan Rp109 triliun dari kasino tahun lalu dan menargetkan Rp150 triliun tahun ini. Menurut Bennix, strategi Singapura dalam mengatur judi adalah contoh yang baik. Awalnya ada penolakan, tetapi mereka mengintegrasikan kasino ke dalam resor besar seperti Marina Bay Sands.
“Jadi, judi di Singapura dikelola dengan baik dan terukur, bukan sembarangan. Mereka mengundang perusahaan besar untuk mengelola kasino di sana,” tambahnya.
Bennix juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah menghabiskan sekitar Rp600 triliun untuk judi di luar negeri. Ia percaya jika dikelola dengan baik, industri judi bisa memberi dampak positif bagi ekonomi, termasuk sektor penerbangan, perhotelan, dan kuliner.
Namun, ada tantangan karena Indonesia mayoritas muslim, yang membuat banyak orang menolak ide legalisasi kasino. Guru besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa perlu ada kompromi dan kasino harus ditempatkan di lokasi tertentu agar bisa menjadi sumber pajak bagi negara.
“Meski kita dikenal religius, bukan berarti semua orang tidak terlibat dengan judi. Kita perlu kompromi agar bisa mengambil manfaat dari pajak yang dihasilkan,” ujar Hikmahanto.
Di sisi lain, Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasbiallah Ilyas, berpendapat bahwa legalisasi judi justru akan membawa lebih banyak kerugian daripada manfaat. Dia khawatir masyarakat Indonesia belum sepenuhnya siap untuk hal itu.
“Kalau judi dibuka, kita merusak masyarakat sendiri. Kesadaran rakyat kita belum ada tentang hal ini,” ujarnya.
pram
