portal kabar – Isu Kerusuhan di Pasar Tumpah Cikarang baru-baru ini menarik perhatian banyak orang. Banyak yang bertanya tentang asal-usul dan penyebab kejadian ini. Wisnu Saputra, Sekretaris DPW BRIGEZ Kabupaten Bekasi, menjelaskan bahwa masalah ini dimulai ketika LSM Trinusa diduga menggunakan nama dan logo organisasi mereka tanpa izin dalam sebuah surat.
Wisnu mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan LSM Trinusa yang menyatakan bahwa BRIGEZ dan organisasi lainnya mendukung mosi tidak percaya terhadap LSM GMBI. Ia menegaskan bahwa mereka tidak pernah dihubungi atau diberi tahu tentang surat tersebut. Surat itu mengklaim ada kerjasama antara BRIGEZ, XTC, PEMUDA PANCASILA, dan BPPKB BANTEN untuk menentang LSM GMBI terkait pengelolaan Pasar Tumpah Cikarang. Namun, Wisnu menekankan bahwa tidak ada masalah antara BRIGEZ dan GMBI, dan ia berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh tindakan Trinusa yang bisa memperburuk situasi.
Wisnu juga menjelaskan bahwa LSM Trinusa mengelola Pasar Tumpah Cikarang sendiri, berbeda dengan LSM GMBI yang bekerja sama dengan BRIGEZ dan organisasi lainnya. “LSM Trinusa mengelola pasar itu sendiri selama 15 hari setiap bulan, sedangkan LSM GMBI berkolaborasi dengan kami dan lembaga lain. Kenapa mereka menciptakan konflik ini seolah-olah kami mendukung LSM Trinusa?” tanya Wisnu.
Di akhir pernyataannya, Wisnu menegaskan bahwa BRIGEZ berkomitmen untuk menjaga reputasi organisasinya. Ia menghargai pihak-pihak yang berorganisasi dengan baik, tetapi tidak akan ragu untuk berbicara jika ada yang merusak kehormatan organisasi.
Sementara situasi di Pasar Tumpah Cikarang terus berkembang, masyarakat diharapkan bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Penting untuk tidak terjebak dalam konflik politik yang dapat merusak keharmonisan sosial. Diharapkan semua pihak dapat memberikan klarifikasi agar ketegangan ini bisa reda dan masalah ini tidak berlanjut.
bram ananthaku/sumber Sekretaris DPW BRIGEZ
