portal kabar – Sekolah swasta elit di Kota Bekasi dilaporkan oleh orangtua murid karena merasa ditipu. Mereka kecewa karena janji untuk menggunakan Kurikulum Cambridge saat pendaftaran tidak terpenuhi, padahal mereka sudah membayar biaya masuk hingga puluhan juta rupiah. Banyak program yang dijanjikan juga tidak terlaksana.
Salah satu orangtua, Silvia Legina, pada Sabtu (14/6/2025), mengatakan bahwa dugaan penipuan semakin kuat setelah pertemuan yang dijadwalkan dengan pihak sekolah tidak membuahkan hasil setelah menunggu enam jam. Pertemuan tersebut seharusnya membahas masalah-masalah yang dihadapi, tetapi tidak ada kejelasan.
Silvia juga menyampaikan keluhan dari orangtua lainnya mengenai sistem sekolah yang beroperasi selama 10 tahun. Janji penggunaan Kurikulum Cambridge ternyata tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Materi pembelajaran tidak sesuai dengan standar Kurikulum Cambridge.
Sekolah yang terletak di Jalan Baru Perjuangan, Bekasi Utara, itu bahkan diduga tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk menyelenggarakan pendidikan tingkat Playgroup, SD, dan inklusi.
Silvia menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak memiliki akreditasi yang diperlukan untuk menerapkan kurikulum internasional, sering petugas dari Dinas Pendidikan datang tetapi ditolak oleh pihak sekolah.
Selain itu, orangtua juga mengeluhkan biaya tambahan yang dianggap tidak wajar. Misalnya, jika ingin mengganti jadwal pengambilan rapor, mereka harus membayar Rp250 ribu untuk layanan konseling. Biaya masuk sekolah mencapai Rp23 juta, ditambah iuran bulanan sekitar Rp2 juta.
Orangtua lainnya, Benny, juga merasa kecewa dan memutuskan untuk melaporkan pihak sekolah ke polisi. Ia merasa upayanya memberikan pendidikan terbaik untuk anak berkebutuhan khususnya menjadi sia-sia.
Dengan semua masalah ini, orangtua murid berharap agar pihak berwajib segera menindaklanjuti laporan mereka dan mencari solusi untuk masalah ini.
MA
