portal kabar – Berita terbaru mengenai keracunan massal di Kota Bogor, Jawa Barat menunjukkan bahwa jumlah korban terus bertambah. Saat ini, 223 siswa dari TK hingga SMA terpapar keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data ini diperoleh dari penyelidikan yang dilakukan di 13 sekolah hingga Senin (12/5). Kemarin, ada tambahan 9 siswa yang mengalami keracunan. Dari jumlah tersebut, lima orang harus dirawat inap dan empat orang lainnya bisa berobat jalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan bahwa jumlah korban yang terdata hari ini adalah 9 orang, menjadikan total korban menjadi 223. Dari data terbaru, 27 korban telah selesai dirawat dan saat ini ada 18 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Sri menambahkan bahwa jumlah korban bisa bertambah karena masih ada proses pendataan. Dari total 223 korban, 45 orang dirawat inap, 49 orang berobat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan. Dinas Kesehatan terus bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan rumah sakit untuk menangani pasien.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, meminta siswa yang terkena dampak segera berobat ke rumah sakit, dan biaya perawatan akan ditanggung pemerintah. Dia menjelaskan bahwa menu telur ceplok bumbu barbekyu dan tumis tahu serta tauge diduga menjadi penyebab keracunan. Telur ceplok tersebut dimasak malam hari dan disajikan keesokan harinya.
Dedie belum bisa memastikan di mana kesalahan terjadi, apakah saat memasak atau mendistribusikan makanan. Pengawasan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dedie juga menekankan bahwa masalah keracunan ini tidak boleh dianggap sepele. Dia berharap semua pihak memperbaiki prosedur operasional agar kejadian serupa tidak terulang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan beberapa makanan terkontaminasi bakteri E.coli dan Salmonella.
Selain itu, uji laboratorium juga dilakukan terhadap air yang dikonsumsi dan pemeriksaan langsung pada korban keracunan. Namun, hasilnya masih menunggu dan belum dapat diketahui dengan cepat.
pram
