portal kabar – Iuran untuk makan siang gratis guru di SMA Negeri 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, ditentang oleh orang tua siswa. Mereka merasa keberatan dan datang ke sekolah untuk menyampaikan protes.
Seorang orang tua siswa, Marlon Sirait, mengungkapkan bahwa mereka merasa terbebani dengan iuran yang harus dibayar. Iuran awalnya ditetapkan sebesar Rp 3.000.000 per orang tua, tetapi setelah banyak protes, jumlahnya diturunkan menjadi Rp 2.650.000. Marlon mengatakan bahwa mereka merasa tidak adil karena program makan siang gratis untuk siswa sudah ada dari pemerintah.
Marlon juga mengungkapkan bahwa pihak komite mengancam orang tua yang tidak mau membayar dengan mengatakan bahwa kartu ujian anak mereka tidak akan diberikan.
Ketua Komite SMAN 2 Cileungsi, Astar Lambaga, menjelaskan bahwa iuran ini diperlukan untuk mendanai program yang tidak tercover oleh anggaran pemerintah. Dalam rapat yang dihadiri oleh 300 orang tua, diusulkan anggaran sekitar Rp 1 miliar. Setelah evaluasi, mereka merencanakan pengadaan AC untuk ruang kelas dan juga membayar honor guru dan tenaga administrasi yang tidak dibiayai oleh anggaran yang ada. Astar menekankan bahwa mereka berusaha untuk meningkatkan prestasi sekolah yang selama ini kurang baik.
Dengan kata lain, orang tua siswa merasa berat dengan iuran ini, sementara pihak sekolah berusaha mencari dana tambahan untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh anggaran pemerintah.
pram
