portal kabar – Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, memberikan peringatan keras setelah partainya melakukan aksi walk out dari rapat di Gedung DPRD Jabar. Sebelumnya, Ono Surono dan Gubernur Dedi Mulyadi bertemu di sebuah diskusi di Kertajati, Majalengka, pada Senin (19/5/2025). Dalam pertemuan itu, Ono mengungkapkan banyak program Gubernur yang tidak tercantum dalam rencana kerja yang dijalankan oleh DPRD.
Ono menjelaskan bahwa walk out yang dilakukan PDIP adalah akumulasi dari kekecewaan terhadap komunikasi yang buruk antara eksekutif dan legislatif. Dedi Mulyadi, yang seharusnya hadir di rapat tersebut, tidak muncul, sehingga membuat hubungan antara DPRD dan Gubernur tidak harmonis. Ono menekankan bahwa DPRD memiliki peran penting dalam legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Setelah aksi walk out tersebut, Dedi Mulyadi meminta maaf kepada DPRD dan berjanji untuk memperbaiki komunikasi di masa depan. Ono juga menyatakan bahwa peringatan ini adalah untuk mengingatkan Gubernur agar lebih menghargai DPRD.
Di sisi lain, Tia Fitriani, dari Fraksi NasDem, juga mengkritik dan meminta agar Gubernur mau hadir di rapat DPRD. Ia menyatakan bahwa hubungan Gubernur dan DPRD selama ini kurang harmonis dan berharap pertemuan dapat difasilitasi di Gedung DPRD, yang merupakan tempat memperjuangkan aspirasi masyarakat.
pram
