Mengurai Kesalahpahaman: Kasus Pasien di Puskesmas Cikarang Utara

portal kabar – Kejadian penolakan pasien di Puskesmas Cikarang Utara yang ramai dibicarakan di media sosial baru-baru ini menarik perhatian banyak orang, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

Kejadian ini dimulai saat seorang warga dari Buni Asih, Desa Karang Baru, tidak bisa berobat di puskesmas. Pasien tersebut tidak mendapatkan kartu antrean atau surat rujukan dan langsung diminta pergi ke rumah sakit. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat bahwa Puskesmas Cikarang Utara tidak memberikan pelayanan yang baik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah menjelaskan bahwa meskipun ada masalah awal, pasien akhirnya mendapatkan perawatan yang tepat. Dalam layanan kesehatan, kecepatan menangani kasus darurat sangat penting, dan Dinas Kesehatan berusaha memenuhi hal tersebut.

Portal Kabar  Citra Positif Calon Pemimpin: Strategi H Akhmad Marjuki untuk Menarik Suara Pemilih

Terpisah, Kepala Puskesmas Cikarang Utara, dr. Novrizal, mengatakan bahwa pasien datang pada pukul 20.37 WIB bersama anaknya yang tertusuk paku. Saat itu, ada sekitar 20 pasien lain yang juga menunggu.

dr. Novrizal juga menambahkan bahwa Puskesmas Cikarang Utara buka dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Namun, puskesmas ini tidak memiliki fasilitas rawat inap atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang buka 24 jam, yang menjadi masalah saat banyak pasien datang.

Dalam kasus anak yang tertusuk paku, dr. Novrizal menyatakan bahwa penanganan memerlukan serum Anti Tetanus (ATS), yang tidak ada di puskesmas. Jadi, petugas merekomendasikan agar pasien langsung pergi ke IGD rumah sakit tanpa surat rujukan untuk mendapatkan perawatan lebih cepat. Namun, situasi ini menjadi rumit karena pasien ingin tetap dirawat di puskesmas, yang menyebabkan kesalahpahaman.

Portal Kabar  Bergabunglah dalam Perubahan: Perumda Tirta Bhagasasi Siap Mewujudkan Layanan Unggul di Usia 43

Puskesmas Cikarang Utara sangat menyesalkan terjadinya kesalahpahaman ini. Dalam situasi darurat, respon cepat dan komunikasi yang baik sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. Ke depan, puskesmas berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengikuti prosedur yang ada, terutama dalam penanganan kasus darurat.

MA