Mitigasi Risiko Usaha Perumda Tirta Bhagasasi Menyusul Serah Terima Aset ke Pemkot Bekasi

portal kabar – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi, Perumda Tirta Bhagasasi, tengah menjalankan langkah mitigasi untuk menghadapi risiko dalam operasional perusahaan, menyusul rencana penyerahan aset dan wilayah layanan kepada Pemerintah Kota Bekasi.

Reza Luthfi Hasan, Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, mengungkapkan bahwa penyerahan sejumlah aset, termasuk peralatan dan jaringan pelanggan, memiliki dampak signifikan terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Ia menekankan pentingnya melakukan mitigasi guna menjaga stabilitas perusahaan di tengah tantangan yang ada.

“Penyerahan aset ke Pemkot Bekasi sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha kita. Peralatan-peralatan potensial, kemudian jumlah pelanggan yang relatif besar, ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kita,” jelas Reza pada Antara.

Portal Kabar  Kodam Jaya: Dua Prajurit TNI Satuan Kopassus yang Terlibat Sudah Ditahan

Mitigasi yang dimaksud meliputi penerapan kebijakan efisiensi anggaran dan peningkatan pendapatan. “Langkah pertama yang kami lakukan adalah konsolidasi internal. Kami berupaya melakukan efisiensi dan peningkatan pendapatan, meskipun harus mengikat pinggang,” ungkapnya.

Pada bulan Juli mendatang, Pemkab Bekasi direncanakan akan menyerahkan dua aset bernilai total Rp155 miliar, yaitu Kantor Cabang Rawalumbu dan Kantor Cabang Pembantu Setiamekar, kepada Pemkot Bekasi. Kantor Rawalumbu memiliki lebih dari 9.000 sambungan layanan (SL) dan kapasitas instalasi pengolahan air sebesar 260 liter per detik, sementara Cabang Setiamekar mempunyai lebih dari 4.800 SL dengan fasilitas booster yang mampu mengalirkan air hingga 50 meter kubik. Semua aset tersebut akan dikelola oleh Pemkot Bekasi melalui Perumda Tirta Patriot.

Portal Kabar  Kejati Banten Selesaikan Berkas Perkara Korupsi Sampah di Tangsel, Empat Tersangka Resmi Diserahkan ke Tim JPU

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan pentingnya penyelesaian persoalan aset antar dua wilayah dilakukan secara terbuka dan profesional. Ia berharap agar penyerahan aset, yang awalnya dijadwalkan hingga tahun 2026, dapat dipercepat untuk mendukung pengembangan layanan air bersih dan pembangunan daerah. “Kalau birokrasi nggak rapi, aset belum jelas, kita juga nggak bisa melangkah lebih jauh,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, memperingatkan bahwa kehilangan aset senilai Rp155 miliar akan berdampak pada pendapatan daerah. “Ini benar-benar harus peras keringat setiap hari, karena setelah kita serahkan, pendapatan daerah akan berkurang, apalagi ini ada dua tahapan lagi,” jelasnya.

Asep juga menginstruksikan agar organisasi perangkat daerah terkait menghitung total aset milik Pemkab Bekasi di wilayah Kota Bekasi untuk dioptimalkan sebagai sumber pendapatan tambahan. Dengan optimisme tersebut, dia meyakini bahwa sektor BUMD bisa memberi kontribusi optimal bagi pendapatan daerah di masa depan.

Portal Kabar  Menghadapi Dinamika Politik: Sikap Netral Garda Bekasi sebagai Solusi

pram/sumber Antara