portal kabar – Dalam beberapa pekan terakhir, langkah Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja menelusuri pabrik-pabrik di wilayahnya telah menuai berbagai reaksi dari publik dan kalangan pengamat. Alih-alih menggelar forum resmi untuk berkoordinasi dengan pelaku industri dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Asep justru memilih melakukan road show ke sejumlah pabrik, yang bagi sebagian pihak dianggap merendahkan wibawa pemerintahan.
Pengamat Lokal, Dito, menilai bahwa pendekatan Asep menunjukkan ketidakmampuan dalam mengelola pekerjaan secara efektif. “Apa yang dilakukan Asep lebih mirip seorang pengamen, berkeliling dari pintu ke pintu,” ungkapnya. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya sekadar pencitraan, tetapi mencerminkan kurangnya strategi dalam menjalankan fungsi pemerintahan.
Dilansir dari beberapa media, Asep Surya Atmaja berargumen bahwa kunjungan langsung ke pabrik-pabrik memberi peluang untuk mendengarkan langsung aspirasi para pelaku industri dan mendapatkan informasi terkini tentang kondisi di lapangan. “Saya percaya bahwa komunikasi langsung dengan mereka akan lebih bermanfaat,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Namun, sejumlah kritikus menyoroti bahwa interaksi informal tersebut seharusnya didukung dengan langkah-langkah konkret dan terstruktur. “Koordinasi dengan Disnaker dan pelaku industri secara resmi jauh lebih penting untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan terarah,” tegas Dito.
Kritikan terhadap gaya kepemimpinan Asep ini membangkitkan pertanyaan mengenai efektivitas metode pendekatan yang digunakan dalam pemerintahan daerah.
Kedepannya, publik akan terus memperhatikan langkah-langkah Asep Surya Atmaja. Apakah ia akan mengubah gaya kepemimpinannya untuk lebih mengedepankan kolaborasi dan koordinasi formal, atau tetap melanjutkan strategi yang dianggap sebagian kalangan sebagai simulasi tanpa substansi.
bram ananthaku
