Tokoh Muda: Julukan “Raja Bongkar” Seharusnya Jadi Sindiran untuk Bupati Bekasi

portal kabar – Tokoh Muda Sofyan Aziz menilai julukan “Raja Bongkar” yang disematkan kepada Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang seharusnya dipandang sebagai sindiran, bukan prestasi.

Sofyan berpendapat gelar tersebut harus menjadi bahan introspeksi bagi Bupati karena dinilai belum mampu mensejahterakan masyarakat Bekasi secara menyeluruh.

“Julukan ini seharusnya menjadi sindiran. Ini kritik yang perlu ditanggapi serius untuk introspeksi,” kata Sofyan Aziz yang juga politisi Partai Golkar ini saat hadiri diskusi bersama Vokal Komunitas Jurnalis Indonesia (VOKASI), di Apartemen NewVille, Lippo Cikarang, Selasa, 28/10/2025.

Ia menilai meskipun banyak pembongkaran dilakukan, hal itu belum berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Sofyan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

Portal Kabar  Setelah Dilantik, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Menjadi Harapan Baru Pengambilan Keputusan dan Kebijakan

Pertama, belum optimalnya kesejahteraan masyarakat meski banyak pembongkaran dilakukan. Kedua, perlunya evaluasi mendalam apakah kebijakan pembongkaran sudah tepat sasaran. Ketiga, kekhawatiran bahwa pembongkaran hanya bersifat simbolis, bukan solusi substantif untuk masalah pembangunan.

Pandangan Sofyan mencerminkan dinamika politik lokal di Bekasi, di mana tidak semua pihak melihat tindakan tegas terhadap bangunan ilegal sebagai langkah positif, terutama jika belum diimbangi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat komprehensif.

Sebelumnya, julukan “Raja Bongkar” diberikan sebagai apresiasi atas langkah tegas Bupati dalam menertibkan bangunan liar.

Hingga saat ini, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang belum memberikan tanggapan resmi terkait julukannya sebagai si “Raja Bongkar”.


bram ananthaku