portal kabar – Banjir rob yang melanda Kampung Sembilangan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, adalah sebuah fenomena yang sangat merugikan dan mencerminkan dampak serius dari perubahan iklim serta pengelolaan lingkungan yang sangat buruk. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena ini semakin sering terjadi, dan ketinggian banjir rob yang mencapai antara 30-50 cm selama empat hari berturut-turut sejak 15-November lalu jelas menunjukkan betapa parahnya situasi yang dihadapi oleh masyarakat di sana.

Dampak dari banjir rob ini sangat merugikan masyarakat setempat. Banyak rumah yang terendam, dan barang-barang berharga serta peralatan rumah tangga rusak akibat terendam air. Masyarakat yang bergantung pada pertanian dan perikanan juga mengalami kerugian besar. Tanaman mereka terendam air, dan hasil tangkapan ikan menurun drastis. Hal ini tidak hanya mengganggu pendapatan mereka, tetapi juga mengancam ketahanan pangan keluarga mereka juga.

Kehidupan sehari-hari masyarakat pun terganggu. Akses jalan menjadi sulit, dan anak-anak tidak dapat bersekolah dengan baik. Situasi ini menciptakan ketidakpastian dan stres yang berkepanjangan bagi penduduk. Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang semakin sulit, dan banyak yang merasa putus asa karena tidak ada solusi yang jelas untuk mengatasi masalah ini.
Banjir rob di Kampung Sembilangan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, adalah sebuah peringatan keras tentang dampak dari perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang buruk. Masyarakat setempat menghadapi tantangan yang sangat besar, dan tanpa tindakan yang cepat dan efektif, situasi ini hanya akan semakin memburuk. Penting bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu, untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang berkelanjutan agar generasi mendatang tidak harus menghadapi masalah yang sama. Jika tidak, dampak negatif dari perubahan iklim yang semakin parah akan terus terlihat, dan masyarakat yang paling rentan akan terus menderita.
pram
