portal kabar – Bupati terpilih Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang, tidak hadir saat penetapan oleh KPU pada 9 Januari, dan menjadi sorotan masyarakat. Momen tersebut seharusnya dimanfaatkan oleh bupati untuk menunjukkan komitmennya kepada warga yang telah memberikan suaranya. Namun, ketidakhadiran bupati pada sidang paripurna DPRD pada 13 Januari, di mana diambil keputusan penting, semakin menambah kekhawatiran publik mengenai kepemimpinannya di masa depan.
Masyarakat pun merasa penasaran dan mempertanyakan alasan di balik absennya bupati tersebut. Apakah ada kendala tak terduga, ataukah ini memang disengaja? Dalam keadaan ini, penting bagi bupati terpilih untuk memberikan penjelasan agar tidak muncul spekulasi yang tidak perlu.
Saeful Islam, saat ditemui di ruangannya, menekankan pentingnya kehadiran bupati terpilih pada momen-momen krusial. “Ia seharusnya menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang responsif dan bertanggung jawab. KPU dan DPRD merupakan lembaga vital dalam pemerintahan, sehingga partisipasi aktif bupati sangat diharapkan untuk memperkuat sinergi antara eksekutif dan legislatif,” ujar anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dalam konteks ini, masyarakat Kabupaten Bekasi menantikan agar bupati terpilih bisa menunjukkan kepemimpinannya secara nyata. Tantangan yang dihadapi daerah ini cukup beragam, mulai dari permasalahan sosial hingga kebutuhan pembangunan infrastruktur yang mendesak perhatian serius. Oleh karena itu, kehadiran bupati di setiap momen penting sangat diharapkan, agar aspirasi masyarakat tetap terdengar dan diakomodasi dalam setiap kebijakan yang diambil.
bram ananthaku
