portal kabar – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengambil langkah inovatif dengan melakukan ‘jemput bola’ di pusat-pusat perdagangan untuk memberikan pelayanan langsung dalam pengurusan dokumen legalitas usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. “Kegiatan jemput bola ini ditujukan khusus untuk pelaku UMKM secara gratis. Ini adalah bagian dari gebyar pelayanan terpadu yang kami laksanakan,” ungkap Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, saat acara di Cikarang, Selasa.
Pelayanan dokumen legalitas usaha ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kesehatan, Badan Standardisasi Nasional, MUI, serta Forum UMKM Kabupaten Bekasi. Dalam gebyar pelayanan terpadu ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pelaku UMKM.
Dedy Supriyadi menekankan bahwa acara ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya kepada para pelaku usaha. “Kami ingin mendukung iklim investasi dan memperkuat perekonomian daerah. Layanan ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen legalitas usaha, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan UMKM dan peningkatan daya saing produk lokal Kabupaten Bekasi, baik di tingkat nasional maupun global,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Dedy berharap para pelaku usaha dapat memahami pentingnya legalitas usaha dan standar kualitas produk sebagai langkah awal untuk mengembangkan bisnis mereka. “Saya optimis UMKM di Kabupaten Bekasi akan semakin kompetitif dan mampu menembus pasar internasional. Kami ingin Kabupaten Bekasi dikenal sebagai daerah yang ramah investasi, didukung oleh pelaku usaha dan masyarakat yang aktif,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi investasi di Kabupaten Bekasi, melalui ‘West Java Investment Award dan Cifest’, yang bertujuan menarik perhatian investor untuk berkolaborasi dalam membangun Kabupaten Bekasi. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Suhup, menjelaskan bahwa gebyar pelayanan terpadu telah dilaksanakan secara keliling di 11 pasar tradisional dengan membuka layanan pembuatan NIB. “Acara ini merupakan puncak dari kegiatan di tingkat Provinsi Jawa Barat, di mana Kabupaten Bekasi ditargetkan untuk melayani pembuatan NIB sebanyak 50.000, dan alhamdulillah, target tersebut sudah tercapai,” katanya.
Suhup menambahkan, antusiasme masyarakat Kabupaten Bekasi untuk mendapatkan NIB sangat tinggi, karena mereka menyadari pentingnya dokumen tersebut sebagai legalitas untuk mengembangkan usaha. “Meskipun target sudah tercapai, kami akan terus mengajak masyarakat, terutama para pelaku UMKM, untuk segera mengurus NIB demi kemajuan usaha mereka,” tutupnya.
pram
